Lagu anak PAUD TK, Lagu pembelajaran PAUD

Jumat, 27 November 2015

PENTINGNYA KEGIATAN BERCAKAP-CAKAP UNTUK ANAK TK/PAUD

Bercakap-cakap untuk anak Usia Dini khususnya anak yang kita didik di Lembaga-lembaga PAUD, ternyata sangat penting dilakukan. Hal ini sejalan dengan dengan pandangan Fetjhof  Schouon, Seorang filsuf yang mengatakan bahwa salah satu kecerdasan khas manusiawi adalah kemampuan manusia bercakap-cakap dalam bentuk bahasa. Kemampuan manusia dalam bercakap-cakap dalam bentuk bahasa. Tetentunya terjadi interaksi antara 2 orang atau lebih yang saling menanggapi dan terjadilah proses tanya-jawab (Suharsono, 2003 : 219).

Metode bercakap-cakap merupakan interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik, atau antara anak dengan anak bersifat menyenangkan berupa dialog yang tidak kaku. Topik percakapan dapat bebas ataupun ditentukan.Dra. Moeslikhatoen R. MPd (1999 : 92) menuliskan bahwa bercakap-cakap dapat berarti komunikasi lisan antara anak dan guru atau antara anak dengan anak melalui kegiatan monolog dan dialog.


Hilderbrand, (1986 : 297) mengungkapkan bercakap-cakap berarti saling mengomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif.

Moeslihatoen mengatakan “bercakap-cakap merupakan salah satu bentuk komunikasi antarpribadi. Berkomunikasi merupakan proses dua arah. Untuk terjadinya komunikasi dalam percakapan diperlukan keterampilan mendengar dan keterampilan berbicara. Untuk bercakap-cakap secara efektif, belajar mendengarkan dan belajar berbicara sama penting. Sebagai pendengar dalam berkomunikasi antarpribadi sedikitnya ada tiga hal yang harus dilakukan (Hetherington & Park, 1979 : 296).

Berdasarkan hal-hal di atas dapat kita tarik kesimpulan; metode bercakap-cakap adalah suatu cara penyampaian bahan pengembangan bahasa yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk tanya-jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak, yang dikomunikasikan secara lisan dan merupakan salah satu bentuk komunikasi antar peribadi, dimana satu dengan lainnya saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal atau kemampuan mewujudkan bahasa yang reseptif dan ekspresif dalam suatu dialog yang terjadi dalam suatu situasi.

Apakah manfaat Metode Bercakap-cakap untuk anak TK/PAUD?

Adapun manfaat dan pentingnya metode bercakap-cakap untuk anak usia dini di lembaga-lembaga TK/PAUD ini antara lain:
  1. Meningkatkan keberanian anak untuk mengaktualisasikan diri
  2. Meningkatkan keberanian anak untuk menyatakan secara lisan apa yang harus dilakukan.
  3. Meningkatkan keberanian anak untuk mengadakan hubungan dengan anak lain.
  4. Semakin meningkatkan kemampuan anak membangun jati dirinya
  5. Dengan kegiatan bercakap-cakap semakin banyak informasi baru yang diperoleh anak yang bersumber dari guru atau anak lain.
Demikianlah bunda tentang pentingnya kegiatan atau metode becakap-cakap untuk anak-anak kita di TK/PAUD, Semoga bermanfaat. Terimakasih. Wassalam...

Sumber: Dari Berbagai sumber !!
Share:

PERSIAPAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK TK/PAUD

Sebenarnya kegiatan berhitung merupakan tahapan dasar anak mengenal angka, sehingga anak bisa menghitung. Harusnya, awal belajar Baca Tulis dan berhitung (calistung) ini, banyak disampaikan di sekolah dasar, namun yang terjadi di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bimbingan Belajar (Bimbel), Taman Kanak-Kanak (TK) dan lainnya juga sudah mengajarkan hal tersebut.

Sebenarnya usia yang tepat untuk anak mulai belajar Baik Baca, Tulis dan Berhitung (calistung) ini ketika anak sudah berusia 5 tahun. Karena pada usia tersebut anak sudah mulai ada kesiapan daya pikir, kesiapan sikap dalam belajar dan kesiapan motorik halus, terutama pada tangan dan jari-jari untuk menulis.

Sedangkan untuk anak usia 3 tahun (batita) yang sebenarnya masih berada pada tahap perkembangan, kebutuhan utamanya adalah mengembangkan kemampuan fisik-motorik dan kemampuan berekspolasi terhadap lingkungannya serta mengembangkan kemampuan dalam bahasa dan komunukasi, terutama dalam berkomunikasi secara lisan dalam pergaulan sosialnya. Jadi masih belum dibutuhkan untuk diajarkan baca tulis dan berhitung ini. Kalaupun ingin di ajarkan sebaiknya hanya yang bersifat pengenalan dan persiapan dasar, baik membaca, menulis dan berhitungnya, ini pun dilakukan harus dengan cara bermain..bermain dan bermain ya bunda....!!.

Landasan Teori Permainan Berhitung 
 
1. Tingkat perkembangan mental anak
Jean Piaget : Anak usia TK berada pd tahapan pra-operasional konkrit yaitu tahap persiapan kearah pengorganisasian pekerjaan yg konkrit dan berpikir intuitif dimana anak mampu mempertimbangkan tentang besar, bentuk dan benda-benda didasarkan pd interpretasi dan pengalamannya ( persepsinya sendiri ).

2. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan belajar.
Apabila anak sudah menunjukan masa peka (kematangan) untuk berhitung maka ortu dan guru TK harus tanggap.

3. Perkembangan awal menentukan perkembangan selanjutnya.

Hurlock(1993) : Bahwa lima tahun pertama dlm kehidupan anak merupakan peletak dasar bagi perkembangan selanjutnya.Anak yg mengalami masa bahagia berarti terpenuhinya segala kebutuhan baik fisik mapun psikis di awal perkembangannya diramalkan akan dapat melaksanakan tugas perkembangan

Konsep bentuk warna, ukuran dan pola

Usia 4 – < 5tahun
  • Mengklasifikasikan berdasarkan bentuk atau warna atau ukuran
  • Mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok yg sejenis atau kelompok yang berpasangan dengan 2 variasi
  • Mengenal pola AB-AB dan ABC-ABC
  • Mengurutkan benda berdasarkan variasi ukuran atau warna

Usia 5 – < 6 tahun
  • Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran “ lebih dari “ “ kurang dari “ dan “ paling ter “
  • Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk dan ukuran ( 3 variasi )
  • Mengklasivikasikan benda yang lebih banyak ke dalam kelompok yg sama atau kelompok yg sejenis atau kelompok berpasangan yg lebih dari 2 variasi
4. Mengenal pola ABCD – ABCD

5. Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya

 
Tahapan penguasaan berhitung dijalur matematika yaitu :
1. Penguasaan konsep Pemahaman dan pengertian sesuatu dg menggunakan benda dan peristiwa konkrit, spt pengenalan warna, bentuk dan menghitung bilangan.

2. Masa Transisi
Proses berfikir yg merupakan masa peralihan dr pemahaman konkrit menuju pengenalan lambang yg abstrak, dimana benda konkrit itu masih ada dan mulai dikenalkan bentuk lambangnya. Dilakukan guru secara bertahap sesuai dg laju dan kecepatan kemampuan anak secara individual.

3. Lambang
Merupakan visualisasi dari berbagai konsep misalnya lambang 7 unt menggambarkan konsep bilangan tujuh, merah unt menggambarkan konsep warna, besar unt menggambarkan konsep ruang dan persegi empat unt menggambarkan konsep bentuk.

Konsep berhitung yg harus dikenalkan kepada anak :
1. Korespondensi Satu Satu
Pertama mulailah dg mencoba-coba membilang dr tingkatan yg sangat sederhana.contoh : satu buku, satu pensil,dst.

2. Pola
Pola merupakan kemampuan unt memunculkan pengaturan sehingga anak mampu memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 2-3 pola yg berurutan.

3. Memilah/menyortir/klasifikasi
pengelompokan berdasarkan atribut, bentuk, ukuran, jenis warna,dll.

4. Membilang
Menghafal bilangan merupakan kemampuan mengulang angka yg akan membantu pemahaman anak akan arti sebuah angka.contoh : 1 2 3 4 5 6 7 8………dst.

5. Makna angka dan pengenalannya
Setiap angka memiliki makna dr benda-benda/simbol-simbol= 3 bintang
Dikenalkan pd bentuk-bentuk yg sama/tdk sama, besar kecil dsb.

6. Ukuran
Anak perlu mengalaman akan mengukur berat, isi, panjang dg cara mengukur langsung sehingga prosesmenemukan angka dr sebuah objek.

7. Dua hal ini merupakan bagian dr proses kehidupan sehari-hari.
Contoh :
Waktu : 1 hari Ruang : Sempit
2 hari Luas

8. Penambahan dan pengurangan
2 hal dapat dikenalkan pada anak pra sekolah dengan memanipulasi benda.
contoh : Penambahan
4+ 2 =6
contoh : Pengurangan
5- 2= 3
Konsep klasifikasi/pengelompokan
Kegiatan meletakkan benda- benda ke dalam sebuah kelompok dengan cara memilah benda- benda yang memiliki satu atau lebih ciri sama (menyerupai)dan merupakan keterampilan dasar dalam membentuk pola grafik, bangun, ruang dan pengukuran
Jalur Matematika Di TK.

1. Bermain pola
Anak diharapkan dpt mengenal dan menyusun pola-pola yg terdapat disekitarnya.Anak mampu membuat urutan pola sendiri sesuai dg kreativitasnya.

2. Bermain Klasifikasi
Anak diharapkan dpt mengelompokkan atau memilih benda berdasarkan jenis, fungsi, warna, bentuk pasangannya sesuai dg yg dicontohkan dan tugas yg diberikan oleh guru.

3. Bermain Bilangan
Anak diharapkan mampu mengenal dan memahami konsep bilangan, transisi dan lambang sesuai dg jumlah benda-benda pengenalan bentuk lambang dan dpt mencocokan sesuai dg lambang bilangan.

4. Bermain Ukuran
Anak diharapkan dpt mengenal konsep ukuran standard yg bersifat informal atau alamiah, seperti panjang, tinggi, dan isi melalui alat ukur alamiah, antara lain jengkal, jari, langkah, tali, tongkat.

5. Bermain Geometri
Anak diharapkan dapat mengenal dan menyebutkan berbagai macam benda berdasarkan bentuk geometri dg cara mengamati benda benda yg ada disekitar anak mis lingkaran,segitiga,bujur sangkar, segi empat, segi lima,segi enam,setengah lingkaran,bulat telur (oval).

6. Bermain estimasi (memperkirakan)
Anak diharapkan dapat mengenal kemampuan memperkirakan (estimasi) sesuatu misalnya perkiraan terhadap waktu, luas jumlah ataupun ruang. 
Anak terlatih untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yg akan dihadapi
Perkiraan waktu misalnya:
  • Berapa hari biji tumbuh
  • Berapa lama kita makan
  • Berapa lama anak dapat memantulkan bola
  • Berapa ketukan gambarnya selesai
  • Perkiraan jumlah. Misalnya berapa jumlah ikan yg ada dalam aquarium.
  • Perkiraan ruang misalnya : Berapa anak bergandengan untuk dapat mengelilingi kelas ini.
7. Bermain Statistika.
Anak diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk memahami perbedaan dalam jumlahdan perbandingan dan hasil pengamatan terhadap suatu obyek (dalam bentuk visual).

Prinsip-Pinsip Permainan Berhitung permulaan

1. Permainan berhitung diberikan secara bertahap.
2. Pengetahuan dan keterampilan pada permainan berhitung diberikan secara bertahap.
3. Permainan berhitung akan berhasil jika anak diberi kesempatan berprtsp
4. Permainan berhitung membutuhkan suasana menyenangkan dan rasa aman.
5. Bahasa yg digunakan seyogyanya yang sederhana.
6. Anak dikelompokkan sesuai dengan tahap penguasaanya.
7. Dalam mengevaluasi hasil perkembangan harus dimulai dari awal sampai akhir.

Demikian Tentang persiapan Bermain Berhitung Permulaan untuk anak TK/PAUD, Semoga bermanfaat. Terimakasih. Wassalam.....
Share:

Sabtu, 21 November 2015

SOSIAL EMOSIONAL ANAK PAUD DALAM "ULAR NAGA PANJANGNYA"

Penulis teringat masa-masa kecil dahulu, ketika bermain bersama teman-teman, kadang saking asiknya bermain, tidak terasa hari sudah menjelang senja. Salah satu permainan pavorit yang sering dimainkan adalah permainan "Ular Naga" Bentuk permainan ini berupa bernyanyi dan bergerak sambil berpegangan tangan membantuk formasi tertentu, bermain ular-ular'an sambil bernyanyi "ular Naga Panjangnya" yang teks lagunya kita kenal berbunyi berikut ini :

"Ular naga Panjangnya bukan kepalang
menjalar-jalar selalu kian kemari
umpan yang lezat itulah yang dicari
ini dianya yang terbelakang."


Pada permainan ini, sebagai pusatnya dua orang anak berdiri berhadap-hadapan sambil berpegangan tangan yang diangkat ke atas, lalu sekelompok anak berbaris saling berpegangan tangan kepundak dengan kedua tangan, berjalan mengikuti irama ke arah bawah membentuk terowongan dari tangan-tangan kedua anak yang berpegangan tangan tadi. Mereka berjalan bergerak dan berputar memutari salah seorang anak yang berpegangan tangan tadi, (Biasanya searah jarum jam) lalu kembali melewati terowongan yang sama. Begitu seterusnya sambil bernyanyi lagu "Ular Naga" bersama-sama sampai pada bagian akhir nyanyian yang berbunyi "Ini dianya yang terbelakang", anak kedua dari anak yang membuat terowongan segera menangkap anak yang berada paling belakang dari barisan ular tersebut, dan anak yang tertangkap akan diberikan pertanyaan hingga dia harus memilih ikut temannya yang menjadi pusat dikiri atau dikanan..dan seterusnya.


Bernyanyi dan bermain bersama-sama dalam permainan "Ular Naga" ini, akan membuat anak-anak berinteraksi secara wajar dan menggembirakan. Pada kegiatan main ini, anak dapat menciptakan aspek-aspek penting yang berguna bagi keterampilan dan pendidikan kecakapan hidupnya, seperti kerjasama, kolaborasi, tugas-tugas kelompok. Sehingga aspek sosial emosional anak dapat berkembang melalui pengalaman-pengalaman mainnya yang luar biasa. Dengan permainan ini anak mengalami pengalaman belajar yang sangat baik, sebagai sebuah pengetahuan dan pengalaman baru tentang dunia yang dihadapinya, sehingga anak dapat menentukan sikap yang baik untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Aktivitas ini juga sangat membantu guru dalam menyemangati anak yang mengalami kesulitan untuk berinteraksi. Pengalaman anak bermain dan bernyanyi ular naga ini akan memberikan motivasi dan peningkatan bagi keterampilan anak-anak berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman-temannya.

Nah.. bunda, ayo kita main "Ular Naga Panjangnya" Yuk !!
Share:

Sabtu, 14 November 2015

DOWNLOAD LAPORAN PKM “PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR” DAN PKP “PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL” JURUSAN PRODI S1 TK-PAUD

Laporan Lengkap, isi laporan PKP atau PKM , bisa di download melalui Link di bawah ini.

LAPORAN  PKM “PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR” DAN PKP “PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL”  JURUSAN PRODI S1 TK-PAUD  

Download Contoh Isi Laporan Lengkaplaporan PKM "Pemantapan Kemampuan Mengajar" maupun PKP "Pemantapan Kemampuan Propesional" Mahasiswa Program Studi S1 TK-PAUD. 

http://paud-anakbermainbelajar.blogspot.co.id/





Share:

100 CONTOH LAPORAN PKM “PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR” DAN PKP “PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL” JURUSAN PRODI S1 TK-PAUD

Bunda dan Rekan-rekan Mahasiswa sekalian, Tidak terasa kuliah kita telah memasuki semester  5 - 7 dan sedikit lagi perjuangan kuliah semoga kelar, hingga langkah akhir mendapatkan gelar sarjana dengan restu orang tua dan ijin Allah Tuhan Yang Maha Esa Akan kita dapatkan.  Biasanya di akhir-akhir semester ini banyak tugas baru yang harus diselesaikan, salah satunya adalah tugas membuat laporan Praktik Lapangan, baik itu laporan PKM "Pemantapan Kemampuan Mengajar" maupun PKP "Pemantapan Kemampuan Propesional". Bingung ? untuk menentukan tema atau judul yang akan dilaksanakan dalam praktik nanti? Berikut ini admint berikan beberapa contoh laporan PKM "Pemantapan Kemampuan Mengajar" maupun PKP "Pemantapan Kemampuan Propesional" tersebut, sbb ;
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS ASTURO PADA ANAK KELOMPOK A TK .... KECAMATAN....KOTA.....
  • PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DI TK ....KECAMATAN...KOTA .....
  • PERAN PEMBELAJARAN TARI MELALUI RANGSANG AUDITIF DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A DI TK LABORATORIUM PG- PAUD FIP UNESA SURABAYA
  • PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI METODE PEMBERIAN TGUGAS MELIPAT KERTAS
  • MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DALAM KEGIATAN MERONCE DENGAN MANIK – MANIK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KHADIJAH 2 SURABAYA
  • PENGEMBANGAN PENGALAMAN BELAJAR RANAH KOGNITIF, PSIKOMOTORIK, DAN AFEKTIF PENGALAMAN BELAJAR ADALAH KEGIATAN FISIK MAUPUN MENTAL YANG PERLU DILAKUKAN…
  • MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KETRAMPILAN ORIGAMI DI TK MUSLIMAT KECAMATAN KREMBANGAN KOTA SURABAYA
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PELEPAH PISANG PADA ANAK KELOMPOK A
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS ASTURO PADA ANAK KELOMPOK A TK DEWI SARTIKA
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PLAYDOUGH ANAK KELOMPOK A DI TK DEWI KUNTI SURABAYA
  • MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE BIJI-BIJIAN DI KELOMPOK BERMAIN
  • MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE BIJI-BIJIAN DI KELOMPOK BERMAIN
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PLAYDOUGH ANAK KELOMPOK A DI TK DEWI KUNTI SURABAYA
  • MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KETRAMPILAN ORIGAMI DI TK MUSLIMAT KECAMATAN KREMBANGAN KOTA SURABAYA
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PADA ANAK
  • MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI TK...
  • LAPORAN PKP UT MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR
  • PENERAPAN PEMBELAJARAN MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK HIDAYATUS SHIBYAN
  • MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI GAMBAR DENGAN MEDIA CAT AIR DI KELOMPOK BERMAIN CERIA
  • PENGARUH KEGIATAN KOLASE DENGAN MEDIA DAUN KERING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B TK BAP KARANG DALAM SAMPANG
  • PENGARUH KEGIATAN KOLASE DENGAN MEDIA DAUN KERING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B TK BAP KARANG DALAM SAMPANG
  • PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUIKEGIATAN MOZAIK PADA ANAK USIA DINI
  • UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMASAK (COOKING CLASS) PADA ANAK TK PLUS TUNAS BANGSA KELOMPOK B KECAMATAN SOOKO MOJOKERTO
  • SENAM SI BUYUNG DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PENGEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK
  • UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING KELOMPOK B DI TK AT – TAQWA TANDES SURABAYA
  • MENINGKATKAN MOTORIK KASAR MELALUI KEGIATAN SENAM SEDERHANA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POS PAUD TERPADU MAWAR KUTISARI SELATAN/18A KEC. TENGGILIS MEJOYO
  • PENERAPAN MENGENAL KONSEP BANGUN GEOMETRI MELALUI KEGIATAN BERMAIN MERONCE SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI PAUD ANGGREK SIDOARJO
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMAKAI SEPATU SENDIRI PADA USIA 4-5 TAHUN
  • MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI METODE DEMONSTRASI KELOMPOK B PPT HARAPAN BANGSA SURABAYA
  • UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENCETAK MENGGUNAKAN MEDIA BAHAN ALAM PADA KELOMPOK A
  • KEGIATAN COOKING CLASS UNTIK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B TK SUCCES KECAMATAN RUNGKUT SURABAYA
  • PENERAPAN BERMAIN PASIR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A TK YUNIOR SURABAYA
  • PENERAPAN AKTIVITAS MELIPAT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK A DI TK MUSTIKA RINI SURABAYA
  • PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A
  • MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DENGAN MEDIA PLAYDOUGH DI PLAY GROUP
  • PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK AUTIS DI TK
  • STRATEGI PEMBELAJARAN MODEL PELATIHAN MENEMPEL KAIN PERCA TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B
  • PENGARUH MODEL PELATIHAN DASAR MENGGAMBAR TIRUAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B
  • MODEL PEMBELAJARAN SENTRA PERSIAPAN MODIFIKASI TERHADAPKEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA RINGANDI SDLB C
  • PENGARUH KEGIATAN MENJAHIT TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK A DI TK
  • PENGARUH BERMAIN TACTILE PLAY TERHADAP MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA SEDANG di SDLB
  • PENERAPAN MEDIA PLASTISIN UNTUK MENINGKATKAT MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAH KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTA SURABAYA
  • PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS ORIGAMI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B di RA ISLAM ANANDA SURABAYA
  • PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK A DI TK AL-HIDAYAH KARANGGAYAM SRENGAT BLITAR
  • MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DENGAN MEDIA ORIGAMI PADA KELOMPOK A DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN TARIK-SIDOARJO
  • MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK DENGAN MELIPAT KERTAS SEDERHANA KELOMPOK B TK
  • MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TERHADAP MATERI POKOK SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 10 LOHIA DENGAN MELALUI PENERAPAN MEDIA DAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN…
  • MENINGKATKAN PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD BATIK – SIDOARJO
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM KLASIFIKASI BENTUK GEOMETRI MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK A PAUD PUTRA HARAPAN GUMENG KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO
  • MELALUI BERMAIN PAPAN TITIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A TK AL FITROH SURABAYA
  • MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLE KELOMPOK ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PPT GEMBIRA
  • MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLE KELOMPOK ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PPT GEMBIRA
  • MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLE KELOMPOK ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PPT GEMBIRA
  • MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN PENGGUNAAN BAHAN ALAM PENGHASIL WARNA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK DHARMA WANITA KECAMATAN SUKOMANUNGGAL SURABAYA
  • PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAY DOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A DI TK DHARMA WANITA I DESA PULOREJO DAWARBLANDONG MOJOKERTO
  • PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAY DOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A DI TK DHARMA WANITA I DESA PULOREJO DAWARBLANDONG MOJOKERTO
  • MENSTIMULASI KETERAMPILAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK A MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MENARI DI TK BAHRUL ULUM PANJANG JIWO SURABAYA
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN KOORDINASI MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN MENANGKAP BOLA PADA ANAK KELOMPOK A TK TUNAS MANDIRI SEGODOREJO SUMOBITO JOMBANG
  • MENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI ESTAFET PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PPT MUTIARA BUNDA
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK BERMAIN B MELALUI KEGIATAN BERMAIN LOMPAT TALI DI PPT MAWAR SURABAYA
  • PENGEMBANGAN PERMAINAN GOBAK SODOR MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK KECAMATAN SEKARAN LAMONGAN
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI BERMAIN SAINS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD PLUS AL-FATTAH JARAK KULON JOGOROTO JOMBANG
  • MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN MATEMATIKA DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELOMPOK A TK ……… KECAMATAN ………… KABUPATEN …………….. TAHUN AJARAN …………..
  • UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN DAYA KONSENTRASI ANAK MELALUI CORETAN GARIS YANG SAMA PANJANG PADA ANAK ANAK KELOMPOK B1 DI TK ABA KERINGAN
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK A2 RA BABUSSALAM KRIAN SIDOARJO
  • PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAY DOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A DI TK DHARMA WANITA I DESA PULOREJO DAWARBLANDONG MOJOKERTO
  • MENSTIMULASI KETERAMPILAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK A MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MENARI DI TK BAHRUL ULUM PANJANG JIWO SURABAYA
  • MENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI ESTAFET PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PPT MUTIARA BUNDA
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK BERMAIN B MELALUI KEGIATAN BERMAIN LOMPAT TALI DI PPT MAWAR SURABAYA
  • PENGEMBANGAN PERMAINAN GOBAK SODOR MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK KECAMATAN SEKARAN LAMONGAN
  • PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI BERMAIN SAINS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD PLUS AL-FATTAH JARAK KULON JOGOROTO JOMBANG
  • MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN MATEMATIKA DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELOMPOK A TK ……… KECAMATAN ………… KABUPATEN …………….. TAHUN AJARAN …………..
Demikian contoh-contoh Tema dan Judul Laporan PKM "Pemantapan Kemampuan Mengajar" atau PKP "Pemantapan Kemampuan Propesional" yang dapat dijadikan acuan untuk membuat laporan Praktik Lapangan  PKP atau PKM bunda  dan  mahasiswa Semester akhir.  Semoga bermanfaat.  Terima kasih.  

Untuk Isi Laporan Lengkap laporan PKP dan PKM, atau contoh judul lengkap lainnya bisa di download melalui Link di bawah ini.

Download Contoh Isi Laporan Lengkap PKP dan PKM Mahasiswa di Sini !!.
Share:

KLASIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DISABILITAS ATAU DIFABILITAS

Anak berkebutuhan khusus, anak yang membutuhkan layanan khusus karena perbedaan atau yang sekarang sedang trend di sebut dengan inklusi. Anak berkebutuhan khusus ini merupakan anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya, tampak menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk ke dalam ABK secara umum dapat dibedakan menjadi beberapa klasifikasi yaitu :

1. Tunanetra
Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind) dan low vision. Definisi Tunanetra menurut Kaufman & Hallahan adalah individu yang memiliki lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan.

2. Tunarungu
Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen.

3. Tunagrahita
Tunagrahita adalah individu yang memiliki intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi prilaku yang muncul dalam masa perkembangan.

5. Tunadaksa
Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Tingkat gangguan pada tunadaksa adalah ringan yaitu memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik tetap masih dapat ditingkatkan melalui terapi, sedang yaitu memilki keterbatasan motorik dan mengalami gangguan koordinasi sensorik, berat yaitu memiliki keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak mampu mengontrol gerakan fisik.

6. Tunalaras
Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. individu tunalaras biasanya menunjukan prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya. Tunalaras dapat disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar.

7. Autisme
Dari pengertiannya Autisme berasal dari kata auto yang artinya sendiri. Penyandang autisme seperti hidup di dunianya sendiri. (Baca Cara Mengenali Autisme pada Anak).

8. ADHD (Attention Deficit Diperatif Desorder)
Attention Deficit Diperatif Desorder atau yang dikenal disingkat dengan ADHD adalah kondisi anak yang memperlihatkan ciri atau gejala kurang konsentrasi, hiperaktif dan impulsive yang dapat menyebabkan ketidak seimbangan pada sebagian besar aktifitas hidupnya.

9. Lamban Belajar (Slow Learner)
Ini adalah contoh anak-anak yang berkebutuhan khusus dengan keterbatasan anak learning disabilitas atau difabilitas. Beberapa ciri yang menonjol antara lain: prestasi belajar selalu rendah, terlambat menyelesaikan tugas akademik, daya tangkap pembelajaran dan kemampuan belajar lambat.

10. Anak Berbakat
Anak berbakat menunjuk pada anak-anak yang memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul, mampu memberikan prestasi yang tinggi baik disekolah maupun ekskul dan kegiatan minat bakatnya. Anak berbakat dengan kemampuan dan bakat luar biasa ini memerlukan pelayanan pendidikan khusus untuk membantu mereka mencapai prestasi sesuai dengan bakat-bakat mereka yang unggul.
 
11. Anak Kesulitan Belajar Spesifik
Adalah individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang dapat memengaruhi kemampuan berfikir, membaca, berhitung, berbicara yang disebabkan karena gangguan persepsi, brain injury, disfungsi minimal otak, dislexia, dan afasia perkembangan. individu kesulitan belajar memiliki IQ rata-rata atau diatas rata-rata, mengalami gangguan motorik persepsi-motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang dan keterlambatan perkembangan konsep.

Dalam perkembangannya, penggunaan istilah learning disability menjadi tidak populer dan tidak pernah digunakan lagi. Kini lebih sering digunakan istilah yang dianggap lebih manusiawi, yaitu learning differences bagi penyandang difabilitas, yang diartikan dalam bahasa Indonesianya "Perbedaan cara belajar". Istilah lain yang sering digunakan adalah anak dengan kebutuhan khusus (Children with Special Needs).

Share:

TIPS CARA MERAWAT GIGI BAYI YANG BARU TUMBUH

Meskipun gigi bayi belum tumbuh, tetapi perawatan kesehatan secara dini terhadap mulut dan gigi bayi tetap perlu dilakukan, agar  kesehatan gusi dan gigi bayi anda lebih terjamin, karena gigi dan gusi yang sehat saat bayi merupakan bakal gigi dan gusi yang sehat saat dewasa.

Langkah awal sebelum merawat gigi bayi kita adalah memperhatikan kondisi gigi bayi yang akan tumbuh. Biasanya pada bayi yang akan tumbuh giginya ditandai dengan beberapa gejala, seperti pembengkakan pada gusi yang disertai rewel dan tubuh yang demam pada bayi. Perlu hati-hati dan perawatan khusus terhadap bayi yang akan mengalami tumbuh gigi ini. Berikut beberapa tips untuk bunda dalam merawat gigi bayi ;
  • Mulailah menyikat gigi bayi anda begitu giginya mulai tumbuh,
  • Gunakan air bersih dan sikat gigi/kain khusus bayi, jangan menggunakan pasta gigi
  • Pasta gigi yang mengandung fluoride, hanya digunakan bila anak anda telah berusia lebih dari 2 tahun.
  • Selalu bersih dot/empeng bayi sebelum digunakan
  • Jauhkan bayi dari benda-benda keras yang bisa digigitnya, hingga dapat merusak giginya.
  • Jangan diberikan makanan manis pada bayi jika belum waktunya, jika bayi menyukai makanan lain yang tidak manis berikan itu saja 
  • Berikan menu makanan yang kaya kalsium dalam masa-masa pertumbuhan gigi bayi
  • Jangan dibiasakan dan Hindari bayi anda yang telah tumbuh giginya  ngedot baik menjelang tidur atau saat tidur.
Demikian tips cara merawat gigi bayi anda, semoga bermanfaat untuk bunda sekalian, terimakasih, wassalam...
Share:

Selasa, 10 November 2015

INILAH MANFAAT PENTING BAGI ANAK DIAJARI MENGANTRI DI PAUD !

Ini dimulai dari dari sebuah dialog :
 
Seorang guru di Australia pernah berkata kepada saya

“Kami tidak terlalu khawatir jika anak2 sekolah dasar kami tidak pandai Matematika” kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”

“Sewaktu ditanya mengapa dan kok bisa begitu ?” Saya mengekspresikan keheranan saya, karena yang terjadi di negara kita kan justru sebaliknya.

Inilah jawabanya;

1. Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 Tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.

2. Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian mereka anak menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis dsb.

3. Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. Sementara SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.

”Memang ada pelajaran berharga apa dibalik MENGANTRI ?”

”Oh iya banyak sekali pelajaran berharganya;” jawab guru kebangsaan Australia itu.

1. Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.

2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.
3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal dan tidak saling serobot merasa diri penting..

4. Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.

5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk MENGATASI KEBOSANAN saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)

6. Anak bisa BELAJAR BERSOSIALISASI menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.

7. Anak BELAJAR TABAH dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.

8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.

9. Anak belajar disiplin, teratur dan kerapihan.

10. Anak belajar memiliki RASA MALU, jika ia MENYEROBOT ANTRIAN dan HAK ORANG LAIN.

11. Anak belajar bekerjasama dengan orang2 yang ada di dekatnya jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.

12. Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain

dan mungkin masih banyak lagi pelajaran berharga lainnya, silahkan anda temukan sendiri sisanya.

Saya sempat tertegun mendengarkan butir-butir penjelasannya. Dan baru saja menyadari hal ini saat satu ketika mengajak anak kami berkunjung ke tempat bermain anak Kids Zania di Jakarta.

Apa yang di pertontonkan para orang tua pada anaknya, dalam mengantri menunggu giliran sungguh memprihatinkan.

1. Ada orang tua yang memaksa anaknya untuk ”menyusup” ke antrian depan dan mengambil hak anak lain yang lebih dulu mengantri dengan rapi. Dan berkata ”Sudah cuek saja, pura-pura gak tau aja !!”

2. Ada orang tua yang memarahi anaknya dan berkata ”Dasar Penakut”, karena anaknya tidak mau dipaksa menyerobot antrian.

3. Ada orang tua yang menggunakan taktik dan sejuta alasan agar anaknya di perbolehkan masuk antrian depan, karena alasan masih kecil capek ngantri, rumahnya jauh harus segera pulang, dsb. Dan menggunakan taktik yang sama di lokasi antrian permainan yang berbeda.

4. Ada orang tua yang malah marah2 karena di tegur anaknya menyerobot antrian, dan menyalahkan orang tua yang menegurnya.

5. dan berbagai macam kasus lainnya yang mungkin anda pernah alami juga.?

Ah sayang sekali ya.... padahal disana juga banyak pengunjung orang Asing entah apa yang ada di kepala mereka melihat kejadian semacam ini?

Ah sayang sekali jika orang tua, guru, dan Kementerian Pendidikan kita masih saja meributkan anak muridnya tentang Ca Lis Tung (Baca Tulis Hitung), Les Matematika dan sejenisnya. Padahal negara maju saja sudah berpikiran bahwa mengajarkan MORAL pada anak jauh lebih penting dari pada hanya sekedar mengajarkan anak pandai berhitung.

Ah sayang sekali ya... Mungkin itu yang menyebabkan negeri ini semakin jauh saja dari praktek-praktek hidup yang beretika dan bermoral. ?

Ah sayang sekali ya... seperti apa kelak anak2 yang suka menyerobot antrian sejak kecil ini jika mereka kelak jadi pemimpin di negeri ini ?

Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua juga para pendidik di seluruh tanah air tercinta. Untuk segera menyadari bahwa mengantri adalah pelajaran sederhana yang banyak sekali mengandung pelajaran hidup bagi anak dan harus di latih hingga menjadi kebiasaan setiap anak Indonesia.

Yuk kita ajari anak kita untuk mengantri, untuk Indonesia yang lebih baik,

Yuk kita mulai dari keluarga kita terlebih dahulu, ... mau ?

Salam syukur penuh berkah...


Sumber : Copas-copasan -- Facebook.com
Share:
Copyright © ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Powered by Blogger