Lagu anak PAUD TK, Lagu pembelajaran PAUD

Sabtu, 20 Februari 2016

PENTING INILAH DESAIN POSTER, BANER, BOOKLET KEGIATAN PAUD-TK

Baner_PAUD, Poster_PAUD, Booklet_PAUD
PAUD-Anakbermainbelajar--Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) oleh masyarakat dan lembaga-lembaga tertentu ternyata masih terdapat banyak kelemahan dan  kekurangannya. Hal ini tidak terlepas dari pemahaman tentang penyelenggaraan PAUD dan Program pembelajaran yang masih salah kaprah, misalnya masih ada lembaga PAUD melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengajarkan anak membaca dan Menulis yang tidak sesuai dengan tahapan, usia dan perkembangan anak. Berikut ini kita share Desain Poster, Baner dan Booklet Untuk acuan Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini/PAUD yang baik, untuk lembaga PAUD, yang melaksanakan Kegiatan PAUD yang meliputi :

1. Desain Poster;
  • Pengelolaan Belajar di PAUD,
  • Pra_Keaksaraan PAUD,
  • Pra_keaksaraan Lakukan-Tinggalkan,
2. Desain Baner;
  • Lingkungan Belajar,
  • Pengelolaan Pembelajaran dan Penilaian,
  • Pra_keaksaraan Lakukan-Tinggalkan,
3. Desain Booklet;
  • Pengelolaan Lingkungan Belajar PAUD, cetak depan_belakang
  • Pengelolaan Belajar lakukan_tinggalkan, cetak depan_belakang
  • Pra_keaksaraan lakukan_tinggalkan, cetak depan_belakang.

Poster, Baner dan Booklet untuk PAUD

Ini adalah Desain poster, Poster, Baner dan Booklet yang beberapa waktu lalu telah di Louncing oleh :
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Sebagai media sosialisasi dan pembinaan untuk Lembaga-lembaga PAUD di Indonesia dalam rangka peningkatan penyelenggaraan PAUD yang baik dan bermutu.

Nah--bunda mungkin ada lembaga PAUD, yayasan, atau SKPD Dinas terkait yang tertarik untuk membuat, mencetak sendiri Poster, Baner dan Booklet tersebut untuk di di Pasang di Lembaga-lembaga PAUD dan bookletnya dibagikan untuk guru, pendidik PAUD dan orang tua/masyarakat di daerah masing-masing.

Download Desain Poster, Baner dan Booklet lengkap di Sini !!

LINK DOWNLOAD
Share:

DOWNLOAD JUKNIS APRESIASI GTK PAUD DIKMAS 2016

Petunjuk Teknis Juknis Penilaian Lomba Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Tahun 2016


Apresiasi PAUD, Apresiasi Dikmas, Apresiasi Kursus, Apresiasi PALU
Download Petunjuk Teknis Juknis Penilaian Lomba Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Tahun 2016, Apresiasi GTK PAUD dan DIKMAS yang Pada tahun-tahun sebelumnya adalah Apresiasi PTKPNF dan ATAU PTK PAUNI Menjadi Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Tahun 2016 
Download Petunjuk Teknis Juknis Penilaian Lomba Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Tahun 2016, 
Download Petunjuk Teknis Juknis Penilaian Lomba Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Tahun 2016, 
Download Petunjuk Teknis Juknis Penilaian Lomba Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Tahun 2016, 
http://adf.ly/1XDrnk





Share:

Kamis, 18 Februari 2016

BUKU SAKU BUNDA PAUD YANG HILANG !!

Paud-Anakbermainbelajar---Perubahan kepala Daerah, sebagai konsekuensi suksesi di Daerah dari ajang pemilu juga berdampak pada perubahan berbagai komponen dan kebijakan yang akan dilaksanakan. Salah satu langkah penting yang segera harus dilakukan terkait dengan program PAUD adalah menentukan eksistensi bunda PAUD selanjutnya sebagai perubahan dari pimpinan Utama bunda PAUD baik tingkat Propinsi maupun tingkat kabupaten/kota.

Kita perlu merapat, mensosialisasikan dan memberikan gambaran secara langsung tentang peranan dan fungsi bunda PAUD kepada Istri pejabat terpilih. Agar program-program pembangunan yang dilaksanakan dapat memiliki keberpihakan yang tepat terhadap program PAUD di daerah ini.

Sebagai pelaksana di Bidang PAUD kami pun segera merapat, ingin menyerahkan kembali semua bahan, materi dan literatur terkait dengan Program kebijakan untuk bunda PAUD ini.

Tetapi setelah terlalu lama, sebuah buku yang sangat penting, yang dicetak sejak tahun 2012 ini, dan belum kami dapatkan buku cetakan terbarunya, buku yang berjudul; "Buku Saku Bunda PAUD : Masyarakat Bertanya Bunda PAUD Menjawab". Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kemendikbud RI, Tahun 2012.





Buku ini hilang entah dimana? mungkin masih ada di Bunda PAUD Priode terdahulu. Setelah kami cari kesana kemari tidak ditemukan, untunglah masih ada file simpanan buku hasil scaner dari seluruh isi buku itu secara lengkap.

Mungkin ada bunda yang mengalami hal serupa?
DOWNLOAD
Buku Saku Bunda PAUD !!
***

Share:

Minggu, 14 Februari 2016

PENYEBAB ANAK NAKAL DAN CARA MENGATASINYA MENURUT AJARAN ISLAM

PAUD-Anakbermainbelajar---Dalam pandangan Islam, akhlak anak sangat dipengaruhi akhlak orangtuanya, pendidik, guru, atau orang dewasa lain dilingkungannyanya. Anak adalah kertas putih yang dapat dicoret dan diwarnai dengan warna apapun oleh orang tua, pendidik dan lingkungan masyarakatnya. Karena itu perlu diperhatikan bahwa orang orang tua, guru, ayah, ibu harus benar-benar memperhatikan masalah pembinaan akhlak Islami anak.

Mendidik anak merupakan perkara yang mulia tapi gampang-gampang susah dilakukan, karena di satu sisi, setiap orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh dengan akhlak dan tingkah laku terpuji, tapi di sisi lain, mayoritas orang tua terlalu dikuasai rasa tidak tega untuk tidak menuruti semua keinginan sang anak, sampai pun dalam hal-hal yang akan merusak pembinaan akhlaknya.

Sebagai orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita meyakini bahwa sebaik-baik nasihat untuk kebaikan hidup kita dan keluarga adalah petunjuk yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam al-Qur-an dan sabda-sabda nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dalam hal yang berhubungan dengan pendidikan anak, secara khusus Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan orang-orang yang beriman akan besarnya fitnah yang ditimbulkan karena kecintaan yang melampaui batas terhadap mereka.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an :
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…” (QS. at-Taghabun: 14).

Makna “menjadi musuh bagimu” dalam firman-Nya adalah “melalaikan kamu dari melakuakan amal shalih dan bisa menjerumuskanmu ke dalam perbuatan maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Fenomena Kenakalan Anak
Fenomena ini merupakan perkara besar yang cukup memusingkan dan menjadi beban pikiran para orangtua dan pendidik, karena fenomena ini cukup merata dan dikeluhkan oleh mayoritas masyarakat, tidak terkecuali kaum muslimin.

Padahal, syariat Islam yang sempurna telah mengajarkan segala sesuatu kepada umat Islam, sampai dalam masalah yang sekecil-kecilnya, apalagi masalah besar dan penting seperti pendidikan anak.

Sebab kenakalan anak menurut aturan Islam
Termasuk sebab utama yang memicu penyimpangan akhlak pada anak, bahkan pada semua manusia secara umum, adalah godaan setan yang telah bersumpah di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menyesatkan manusia dari jalan-Nya yang lurus.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Iblis (setan) berkata, ‘Karena Engkau telah menghukumi saya tersesat, sungguh saya akan menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat kepada-Mu).’”
(QS. Al-A’raf: 16-17).

Dalam upayanya untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar, setan berusaha menanamkan benih-benih kesesatan pada diri manusia sejak pertama kali mereka dilahirkan ke dunia ini, untuk memudahkan usahanya selanjutnya setelah manusia itu dewasa.

Di samping sebab utama di atas, ada faktor-faktor lain yang memicu dan mempengaruhi penyimpangan akhlak pada anak, berdasarkan keterangan dari ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.


Pertama, pengaruh didikan buruk kedua orangtua


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semua bayi (manusia) dilahirkan di atas fithrah (kecenderungan menerima kebenaran Islam dan tauhid), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya (beragama) Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”

Hadits ini menunjukkan bahwa semua manusia yang dilahirkan di dunia memiliki hati yang cenderung kepada Islam dan tauhid, sehingga kalau dibiarkan dan tidak dipengaruhi maka nantinya dia akan menerima kebenaran Islam. Akan tetapi, kedua orang tuanyalah yang memberikan pengaruh buruk, bahkan menanamkan kekafiran dan kesyirikan kepadanya.

(Di antara contoh pengaruh buruk tersebut adalah) jika seorang ibu tidak memakai hijab (pakaian yang menutup aurat), tidak menjaga kehormatan dirinya, sering keluar rumah (tanpa ada alasan yang dibenarkan agama), suka berdandan dengan menampakkan (kecantikannya di luar rumah), senang bergaul dengan kaum lelaki yang bukan mahram-nya, dan lain sebagainya, maka ini (secara tidak langsung) merupakan pendidikan (yang berupa) praktik (nyata) bagi anaknya, untuk (mengarahkannya kepada) penyimpangan (akhlak) dan memalingkannya dari pendidikan baik yang membuahkan hasil yang terpuji, berupa (kesadaran untuk) memakai hijab (pakaian yang menutup aurat), menjaga kehormatan dan kesucian diri, serta (memiliki) rasa malu. Inilah yang dinamakan ‘pengajaran pada fitrah (manusia)’.”

Kedua, pengaruh lingkungan dan teman bergaul yang buruk

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, “Perumpamaan teman duduk (bergaul) yang baik dan teman duduk (bergaul) yang buruk (adalah) seperti pembawa (penjual) minyak wangi dan peniup al-kiir (tempat menempa besi). Maka, penjual minyak wangi bisa jadi memberimu minyak wangi atau kamu membeli (minyak wangi) darinya, atau (minimal) kamu akan mencium aroma yang harum darinya. Sedangkan peniup al-kiir (tempat menempa besi), bisa jadi (apinya) akan membakar pakaianmu atau (minimal) kamu akan mencium aroma yang tidak sedap darinya.”

Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan duduk dan bergaul dengan orang-orang yang baik akhlak dan tingkah lakunya, karena adanya pengaruh baik yang ditimbulkan dengan selalu menyertai mereka. Hadits tersebut sekaligus menunjukkan larangan bergaul dengan orang-orang yang buruk akhlaknya dan pelaku maksiat karena pengaruh buruk yang ditimbulkan dengan selalu menyertai mereka.

Ketiga, sumber bacaan dan tontonan


Pada umumnya, anak-anak mempunyai jiwa yang masih polos dan murni, sehingga sangat mudah terpengaruh dan mengikuti apa pun yang dilihat dan didengarnya dari sumber bacaan atau berbagai tontonan, dengan kata lain anak adalah peniru yang ulung sehingga dengan cepat berperilaku sesuai dengan apa yang dilihat dan didengarnya dari orang terdekat.

Oleh karena itulah, metode pendidikan dengan menampilkan contoh figur untuk diteladani adalah termasuk salah satu metode pendidikan yang sangat efektif dan bermanfaat.

Beberapa contoh cara mendidik anak yang nakal

Syariat Islam yang agung mengajarkan kepada umatnya beberapa cara pendidikan bagi anak yang bisa ditempuh untuk meluruskan penyimpangan akhlaknya. Di antara cara-cara tersebut adalah:

Pertama, teguran dan nasihat yang baik
Ini termasuk metode pendidikan yang sangat baik dan bermanfaat untuk meluruskan kesalahan anak. Metode ini sering dipraktikkan langsung oleh pendidik terbesar bagi umat ini, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, misalnya ketika beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang anak kecil yang ketika sedang makan menjulurkan tangannya ke berbagai sisi nampan makanan, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah (sebelum makan), dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah (makanan) yang ada di hadapanmu.“

Serta dalam hadits yang terkenal, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada anak paman beliau, Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, “Wahai anak kecil, sesungguhnya aku ingin mengajarkan beberapa kalimat (nasihat) kepadamu: jagalah (batasan-batasan/ syariat) Allah maka Dia akan menjagamu, jagalah (batasan-batasan/ syariat) Allah maka kamu akan mendapati-Nya dihadapanmu.” .

Demikianlah bimbingan yang mulia dalam syariat Islam tentang cara mengatasi penyimpangan akhlak pada anak, dan tentu saja taufik untuk mencapai keberhasilan dalam amalan mulia ini ada di tangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu, banyak berdoa dan memohon kepada-Nya merupakan faktor penentu yang paling utama dalam hal ini.

Sumber Rujukan :
Lihat Tafsir Ibnu Katsir: 4/482.
HSR. Muslim, no. 262HSR. Muslim, no. 2865HSR. Muslim, no. 2367HSR. Bukhari no. 1319, dan Muslim no. 2658Lihat kitab ‘Aunul Ma’bud: 12/319–320HSR. Bukhari no. 5214, dan Muslim no. 2628HSR. Bukhari no. 5061, dan Muslim no. 2022endidikan Karakter...
Share:

Sabtu, 13 Februari 2016

PENGERTIAN DISABILITAS DAN DIFABILITAS

UU Nomo 4 Tahun 1997_Disabilitas, Disable People
 
PAUD-Anakbermainbelajar--Untuk meningkatkan tentang pemahaman kita terhadap anak yang berkebutuhan khusus, salah satunya adalah anak-anak yang termasuk kategori disabilitas dan difabilitas, maka berikut ini kita akan coba pahami tentang pengertian dan aspek-aspek lain dari disabilitas atau difabilitas itu. 

Disable People : Terbatas/kurangnya kemampuan seseorang.

Definisi Disabilitas menurut UU 4/1997 :
Adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan atau mental yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan & hambatan bagi dirinya untuk melakukan fungsi-fungsi jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak. yang terdiri dari :
- Penyandang cacat fisik;
- Penyandang cacat mental;
- Penyandang cacat fisik dan mental

Menurut Konvensi Hak Penyandang Disabilitas/ CRPD :
Disabilitas adalah interaksi antara kondisi biologis dan lingkungan sosial

Siapakah di Difabel itu?
Difabel adalah kelompok masyarakat yang dibuat menjadi disable dengan cara diberi label, diposisikan pada struktur sosial yang marginal dan dikondisikan sebagai kaum lemah yang tidak mampu berbuat banyak dalam kehidupan manusia.

Disabilitas: Pergeseran Paradigma:
- Paradigma lama:
Difabilitas dan disabilitas dipandang sebagai isu/ problem kesehatan, ketidakberuntungan atau kurang individu.

- Paradigma Baru :
Disabilitas merupakan produk dari masyarakat dan lingkungan yang mencacatkan "disabling".

Siapakah penyandang Disabilitas itu ?
  • PENYANDANG CACAT
  • ORANG CACAT
  • DIFABEL
  • ORANG DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
  • TUNA NETRA, TUNA RUNGU, TUNA DAKSA
  • SI-PINCANG, SI-BISU, SI-BUTA
  • HANDICAP, PERSONS WITH DISABILITY
Jenis-jenis Disabilitas :
  • DISABILITAS NETRA
  • DISABILITAS DAKSA
  • DISABILITAS RUWI(RUNGU DAN WICARA)
  • DISABILITAS GRAHITA

ABK Anak Berkebutuhan Khusus :
  • HIPERAKTIF
  • RETARDASI MENTAL
  • GANGGUAN SOSIAL DAN EMOSIONAL
  • TOURETTE SYNDROME
  • EPILEPSI
  • AUTIS
  • HIPERAKTIF
  • CEREBAL PALSY
Perbedaan Disabilitas (Disable) dan Difabilitas (Difable):

Istilah difabel pada awalnya marak digunakan oleh para aktivis isu disabilitas di daerah Yogyakarta dan Jawa. Difabel merupakan gabungan dari dua kata yaitu Differently able, atau dapat juga Different ability. Maksud dari istilah tersebut untuk menunjukkan bahwa difabel itu bukan cacat atau kekurangan, tapi memiliki kemampuan yang berbeda, atau melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda. Jadi konotasinya lebih positif dibandingkan kata cacat atau disabled.

Sedangkan istilah penyandang disabilitas muncul menjelang ratifikasi Konvensi PBB Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas (UN Convention on The rights of Person with Disability). Menjadi serapan dari kata Person with Disability (PWD), dipakailah kata Penyandang Disabilitas untuk menggantikan kata penyandang cacat yang secara resmi ada di UU no 19 tahun 2011.

Ada perbedaan konseptual sebetulnya antara kata difabel dan penyandang disabilitas. Difabel mengacu pada diri si subjek yang memang memiliki kemampuan berbeda dibanding orang lain pada umumnya. Sedangkan kata penyandang disabilitas yang istilah aslinya Person with Disability, mengacu pada lingkungan di luar si subjek yang belum akomodatif sehingga menyebabkan disabilitas. Ketika lingkungan di sekitar sudah akomodatif dan si subjek dapat berkegiatan tanpa halangan lagi, maka dia akan jadi person yang seutuhnya, tanpa embel-embel disabilitas lagi.

Tinggal bagaimana Anda ingin melihat seorang difabel atau penyandang disabilitas dari sudut pandang yang mana. Semuanya punya sisi positif apabila memang ingin dipandang secara positif. Yang terpenting bukan istilah mana yang digunakan, tapi bagaimana sikap kita untuk mendukung teman-teman penyandang disabilitas. Bahwa mereka juga manusia atau person yang seutuhnya, punya berbagai potensi, kelebihan, dan kekurangan masing-masing, lalu apakah mereka mau dilihat dari kekurangannya, atau apa-apa yang dapat mereka lakukan?

Demikian Semoga bermanfaat, terimakasih sudah berkunjung ke blog PAUD-Anakbermainbelajar. Wassalam..
 
Sumber: Dirangkum dari berbagai sumber !!
Share:

8 CARA MENGATASI ANAK NAKAL

PAUD-Anakbermainbelajar---Pada Tulisan kali ini kita akan share tentang Cara Mengatasi anak Nakal. Sebenarnya tulisan tentang anak nakal ini telah banyak di ulas di berbagai tulisan. Tetapi untuk melengkapinya, mudahan pencarian Artikel ini mungkin bisa membantu para orang tua yang kerepotan menghadapi anaknya yang cukup nakal baik di rumah ataupun di sekolah.

Kebanyakan orang tua akan sependapat bahwa mendidik anak itu tapi gampang-gampang susah dilakukan, karena di satu sisi, setiap orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh dengan akhlak dan tingkah laku terpuji, tapi di sisi lain, mayoritas orang tua terlalu dikuasai rasa tidak tega untuk tidak menuruti semua keinginan sang anak, sampai pun dalam hal-hal yang akan merusak pembinaan akhlaknya. Akhirnya banyak terjadi orang tua yang mengeluh tentang perilaku anaknya yang terlihat sudah mulai "bermasalah", dengan kenakalan yang telah melewati batas kewajaran.

Cara Mengatasi anak nakal, Joanne Miller dalam bukunya "8 Cara Mengatasi Anak Nakal" memberikan tips-tips jitu bagaimana mengatasi anak yang berperilaku nakal di rumah dan di sekolah. 8 (delapan) cara mengatasi anak nakal tersebut meliputi :
1. Menegakan Kepatuhan Tanpa Berteriak
2. Menjadikan Setiap Kesempatan Mendisiplinkan Bermanfaat
3. Membantu Anak-anak Membuat Perubahan Permanen
4. Mengomunikasikan Nilai-nilai Seningga Anak Mau Mendengarkan
5. Mengatasi Kemarahan pada Anak-anak
6. Mendisiplinkan Secara Konsisten Meskipun Anda Lelah
7. Mendidik Anak-anak untuk Belajar dari Kehidupan
8. Pendekatan untuk Masalah yang Telah Mengakar.

Bagi kita sebagai orang tua dan pendidik, perlu dicatat beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang nakalnya anak-anak ini.
1. Anak memiliki pandangan nilai yang berbeda dengan orang dewasa
2. Anak bukan orang dewasa di dalam tubuh anak-anak
3. Kemampuan berpikir anak masih bersifat abstrak dan semi konkrit
4. Anak cendrung melakukan langsung apa yang dilihat dan dicontohnya. 
5. Anak lebih cepat menyerap pengaruh dari lingkungan sekitarnya.
6. Hasil penelitian mengungkapkan anak yang cenderung nakal semasa kecilnya lebih berpeluang sukses ketika telah dewasa.

Secara sederhana tips cara mengatasi agar anak tidak nakal ini dapat kita lakukan cara-cara berikut ini:
  1. Dekati anak dan lakukan komunikasi sesuai dengan perkembangan usia dan pengetahuannya
  2. Beri kesempatan pada anak untuk mengungkapkan tentang hal apa saja yang dia temui dan masalahnya
  3. Ajarkan anak sejak usia dini untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan barang-barangnya
  4. Biasakan anak mengambil dan mengembalikan maiananya sendiri sebelum dan sesudah bermain
  5. Biasakan anak untuk mengembalikan barang orang lain yang dipinjam atau tak sengaja terbawanya 
  6. Biasakan anak untuk melakukan tugas-tugas ringan sejak kecil.
  7. Bisakan anak untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungannya
  8. Bila anak nakal tegurlah dan diberi pengertian sebab dan akibatnya
  9. Bila melakukan kesalahan dengan orang lain biasakan anak untuk minta maaf agar dia mengeri dan menyadari kesalahannya
  10. Biasakan anak untuk mengucapkan terimakasih bila ditolong atau diberi sesuatu oleh orang lain.
  11. Biasakan anak untuk berbagi dengan teman-temannya, baik makanan, atau mainannya.
Demikianlah bunda tentang cara mengatasi anak nakal, semoga artikel ini bermanfaat, terimakasih udah berkunjung baca juga artikel kami yang menarik lainnya. Wassalam..

Sumber : Dirangkum dari berbagai sumber !!
Share:

Rabu, 10 Februari 2016

BAHAYA MENGGUNAKAN KATA "JANGAN" UNTUK ANAK !! BOLEH KAH?

Bunda...Bolehkah mengatakan kata jangan, tapi jangan yang bagaimana? untuk anak usia dini. Ada yang setuju dengan pandangan para ahli ini, tetapi ada juga yang tidak setuju terutama yang melihatnya dari kacamata Agama.. silakan bunda/ayah.. pikirkan....gunakan yang terbaik.. untuk pendidikan anak yang lebih baik. " Jangan katakan jangan" untuk anak usia dini. Boleh kah menggunakan alternatif di bawah ini ????


Share:
Copyright © ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Powered by Blogger